MGMP TIK SMP/MTs KOTA BALIKPAPAN

Komunitas Guru Komputer SMP Kota Balikpapan ==> MENCERDASKAN GURU

Penerapan E-Learning dalam pendidikan di SMP

Posted by mgmptik on May 23, 2008

Oleh : Dwi Setiawan

I. PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi pengolahan dan penyebaran data dengan menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Bagian terpenting dari teknologi informasi dan komunikasi adalah komputer.

Perkembangan teknologi jaringan komputer juga semakin mendorong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan jaringan komputer, transfer data, informasi dan komunikasi semakin mudah dilakukan. Perkembangan berbagai perangkat komunikasi utamanya telpon semakin menyemarakkan dunia TIK.
Seperti diketahui bersama, telephone merupakan syarat lain ketika ingin melakukan komunikasi data (Internet). Koneksi ke internet dimungkinkan jika terdapat akses telpon. Berbagai jenis telpon dapat digunakan untuk keperluan tersebut baik itu telpon kabel maupun handphone (dengan syarat teretentu).
Operator penyelenggara komunikasi juga semakin serius menggarap lahan komunikasi data melalui internet ini. Jika beberapa tahun transfer data mobile cuma dilakukan melalui jalur CSD (Circuit Switch Data) dengan kecepatan transfer sebesar 9,6 Kbps disusul teknologi GPRS (General Packet Radio Service) dengan kecepatan transfer data sebesar 115 Kbps, maka sekarang ini operator telephone genggam berlomba-lomba menawarkan teknologi 3G (3rd Generation) kepada penggunanya. Kecepatan akses data mobile dengan 3G bisa mencapai 3,2 Mbps.
PT. Telkom sebagai satu-satunya penyelenggara komunikasi telpon kabel juga tidak ketinggalan menawarkan berbagai paket untuk keperluan akses internet mulai dari yang “lambat” seperti telkomnet instan sampai speedy yang jauh lebih cepat.
Berbagai hal positif bisa kita ambil dari perkembangan teknologi jaringan komputer dan internet tersebut. Setidaknya untuk sat ini komunikasi data dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mudah. Informasi telah menjadi sebuah “benda” yang semakin murah nilainya.

II. Pemanfaatan E-learning dalam Dunia Pendidikan

Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi jaringan komputer seperti diungkapkan di atas adalah e-learning. E-learning (electronic learning) atau pembelajaran elektronik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Dalam e-learning proses pembelajaran dan proses interaksi antara siswa dengan guru tidak terjadi secara langsung (tatap muka). Disini guru hanya perlu untuk menyediakan bahan belajar yang di upload ke internet. Bahan ajar tersebut selalu terbuka untuk diakses oleh siswa kapanpun.
E-learning sangat potensial untuk membuat proses belajar lebih efektif. Disini peluang siswa untuk berinteraksi dengan guru maupun bahan belajar terbuka luas. Berbagai keuntungan dari e-learning diantaranya :
1. Komunikasi antara siswa dengan guru dapat dilakukan kapan saja, melalui fasiltas e-mail misalnya.
2. Siswa dapat mempelajari kembali bahan ajar yang belum dipahaminya.
3. Siswa dapat mengikuti proses belajar tanpa kehadiran fisik di kelas.
4. Kegiatan belajar bersifat fleksibel karena disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa

Sebagai sebuah media belajar, e-learning sendiri mempunyai syarat-syarat diantaranya :
1. Pembelajaran dilakukan dengan memanfaatan jaringan internet
2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
3. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan
4. Adanya lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning
5. Adanya sikap positif dari guru dan siswa terhadap teknologi komputer dan internet
6. Adanya sistem pembelajaran yang dapat dipahami oleh siswa
7. Adanya sistem evaluasi terhadap perkembangan kemampuan siswa


Perkembangan teknologi jaringan komputer juga semakin mendorong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan jaringan komputer, transfer data, informasi dan komunikasi semakin mudah dilakukan. Perkembangan berbagai perangkat komunikasi utamanya telpon semakin menyemarakkan dunia TIK.
Seperti diketahui bersama, telephone merupakan syarat lain ketika ingin melakukan komunikasi data (Internet). Koneksi ke internet dimungkinkan jika terdapat akses telpon. Berbagai jenis telpon dapat digunakan untuk keperluan tersebut baik itu telpon kabel maupun handphone (dengan syarat teretentu).
Operator penyelenggara komunikasi juga semakin serius menggarap lahan komunikasi data melalui internet ini. Jika beberapa tahun transfer data mobile cuma dilakukan melalui jalur CSD (Circuit Switch Data) dengan kecepatan transfer sebesar 9,6 Kbps disusul teknologi GPRS (General Packet Radio Service) dengan kecepatan transfer data sebesar 115 Kbps, maka sekarang ini operator telephone genggam berlomba-lomba menawarkan teknologi 3G (3rd Generation) kepada penggunanya. Kecepatan akses data mobile dengan 3G bisa mencapai 3,2 Mbps.
PT. Telkom sebagai satu-satunya penyelenggara komunikasi telpon kabel juga tidak ketinggalan menawarkan berbagai paket untuk keperluan akses internet mulai dari yang “lambat” seperti telkomnet instan sampai speedy yang jauh lebih cepat.
Berbagai hal positif bisa kita ambil dari perkembangan teknologi jaringan komputer dan internet tersebut. Setidaknya untuk sat ini komunikasi data dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mudah. Informasi telah menjadi sebuah “benda” yang semakin murah nilainya.

II. Pemanfaatan E-learning dalam Dunia Pendidikan

Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi jaringan komputer seperti diungkapkan di atas adalah e-learning. E-learning (electronic learning) atau pembelajaran elektronik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Dalam e-learning proses pembelajaran dan proses interaksi antara siswa dengan guru tidak terjadi secara langsung (tatap muka). Disini guru hanya perlu untuk menyediakan bahan belajar yang di upload ke internet. Bahan ajar tersebut selalu terbuka untuk diakses oleh siswa kapanpun.
E-learning sangat potensial untuk membuat proses belajar lebih efektif. Disini peluang siswa untuk berinteraksi dengan guru maupun bahan belajar terbuka luas. Berbagai keuntungan dari e-learning diantaranya :
1. Komunikasi antara siswa dengan guru dapat dilakukan kapan saja, melalui fasiltas e-mail misalnya.
2. Siswa dapat mempelajari kembali bahan ajar yang belum dipahaminya.
3. Siswa dapat mengikuti proses belajar tanpa kehadiran fisik di kelas.
4. Kegiatan belajar bersifat fleksibel karena disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa

Sebagai sebuah media belajar, e-learning sendiri mempunyai syarat-syarat diantaranya :
1. Pembelajaran dilakukan dengan memanfaatan jaringan internet
2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
3. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan
4. Adanya lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning
5. Adanya sikap positif dari guru dan siswa terhadap teknologi komputer dan internet
6. Adanya sistem pembelajaran yang dapat dipahami oleh siswa
7. Adanya sistem evaluasi terhadap perkembangan kemampuan siswa

Sebagai tulang punggung dalam pembentukan generasi penerus bangsa dunia pendidikan formal, merupakan lahan yang sangat baik untuk mengembangkan e-learning ini.
Untuk mata pelajaran tertentu penerapan e-learning bukan semata bertujuan agar siswa dapat mengakses informasi dan bahan ajar yang disediakan. Untuk mapel TIK e-learning digunakan sebagai sarana bagi siswa untuk lebih mengenal dan belajar menggunakan teknologi internet secara mandiri. Dengan penerapan e-learning siswa dapat melakukan praktek langsung untuk mengakses informasi, men-download materi pelajaran, tugas dari guru maupun untuk berinteraksi melalui e-mail.
III. Peran TIK dalam Penerapan E-learning di SMP

Dimasukkannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai salah satu mata pelajaran di tingkat satuan pendidikan SMP telah membuka kesempatan kepada siswa untuk mempelajari komputer dan teknologi internet. Materi internet itu sendiri diajarkan di kelas IX (sembilan) pada semester I dan II dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
1. Memahami dasar-dasar pengunaan Internet/intranet
– Menjelaskan pengertian Internet/Intranet
– Mendeskripsikan dasar-dasar sistem jaringan di Internet/Intranet
– Mengenal ukuran kecepatan akses Internet
– Mengidentifikasi perangkat keras yang digunakan dalam akses Internet/Intranet
– Cara-cara untuk memperoleh sambungan Internet/Intranet
2. Menggunakan Internet untuk memperoleh informasi
3. Mengakses beberapa situs untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
4. Mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di internet
Penerapan pembelajaran berbasis e-learning dipastikan akan membantu siswa untuk lebih menguasai kemampuan dasar internet seperti yang disyaratkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas.
Pembelajaran berbasis e-learning dapat memacu siswa untuk mempraktekkan teori penggunaan internet yang didapatkan pada mapel TIK di kelas. Idealnya untuk dapat mengikuti e-learning siswa harus mampu melakukan hal-hal berikut :
1. Membuka sebuah website
2. Mencari informasi di internet
3. Mendownload informasi yang diperlukan
4. Berinteraksi dengan orang lain melalui e-mail maupun media lain
Jika diamati keempat hal di atas adalah inti dari pembelajaran internet di tingkat satuan pendidikan SMP kelas IX. Sehingga pada dasarnya mata pelajaran TIK lebih berperan sebagai pembuka jalan bagi siswa agar mereka mampu untuk mengikuti pembelajaran berbasis e-learning. Walaupun tidak menutup kemungkinan materi TIK disampaikan ke pada siswa melalui e-learning.

IV. Materi Pelajaran berbasis E-learning di SMP

Prinsip dasar dari e-learning sebenarnya adalah materi pelajaran disampaikan kepada siswa secara tidak langsung dalam arti pada saat penyampaian materi tidak ada kegiatan tatap muka antara guru dengan siswa.
Karena itu, semua materi pelajaran dapat diterapkan dengan metode e-learning ini.
Terdapat 3 fungsi E-learning yang dapat membantu kegiatan pembelajaran di dalam kelas, yaitu :
1. Sebagai suplemen (tambahan)
Peserta didik mempunyai kebebasan memilih apakah akan memanfaatkan e-learning atau tidak. Tidak ada keharusan bagi siswa untuk mengakses materi yang ditampilkan dalam e-learning.
2. Sebagai komplemen (pelengkap)
Materi e-learning diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Fungsi ini lebih ditekankan untuk siswa yang cepat menangkap materi pelajaran yang disampaikan di kelas. fungsi e-learning ini bisa dikatakan sebagai sebuah program pengayaan untuk siswa.
3. Sebagai substitusi (pengganti)
Materi e-learning sepenuhnya digunakan sebagai pengganti materi di dalam kelas. Siswa diperkenankan tidak mengikuti pelajaran di kelas tetapi wajib membuka materi yang disampaikan lewat e-learning.
Dari ketiga fungsi e-learning di atas, yang mungkin untuk diterapkan pada saat ini di SMP adalah fungsi suplemen dan komplemen. Sedangkan untuk fungsi substitusi belum atau sepertinya tidak memungkinkan untuk diterapkan di satuan pendidikan setingkat SMP.

V. Kesimpulan

1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah semua sektor kehidupan termasuk pendidikan
2. Informasi dan komunikasi telah menjadi “benda” yang semakin murah dengan berbagai dukungan dan kemudahan dari penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.
3. Internet sebagai jalur komunikasi masa depan merupakan sarana tepat memajukan dunia pendidikan di Indonesia salah satunya dengan pembelajaran berbasis e-learning
4. Penerapan e-learning tidak sekedar sebagai sarana siswa menggali informasi dan materi belajar, tetapi juga sebagai tempat yang tepat bagi siswa untuk mempelajari penggunaan internet secara langsung
5. Terdapat tiga fungsi e-learning dalam mendukung kegiatan pembelajaran di kelas yaitu sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap) dan substitusi (pengganti).
VI. Saran
Hal berikut menjadi catatan akhir penulis sekaligus saran bagi dunia pendidikan untuk melangkah ke jenjang pembelajaran berbasis e-learning, yaitu :
1. Sekolah agar terus berupaya dengan maksimal -sesuai kemampuannya- untuk melengkapi kebutuhan peralatan untuk pembelajaran TIK.
2. Guru dan tenaga pendidik harus lebih meningkatkan sikap positif terhadap keberadaan teknologi internet dengan cara belajar dan mencoba menggunakan teknologi ini untuk kemajuan pendidikan.
3. Instansi terkait dan yang mempunyai kewenangan dalam bidang pendidikan untuk lebih sering menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang teknologi internet bagi guru dan tenaga kependidikan.
4. Dukungan dari pemerintah dan instansi terkait untuk penyelenggaraan akses internet murah bagi semua sekolah terutama di daerah yang jauh dari akses jaringan internet.
Daftar Pustaka :
TIM Penyusun. LKS Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP dan MTs kelas IX. Matahari, Klaten. 2007.
Majalah Mobile Guide Edisi I / 7 Juni – 4 Juli 2007
Website elcom.umy.ac.id .e-learning Hewan apakah itu. Oktober 2007.

3 Responses to “Penerapan E-Learning dalam pendidikan di SMP”

  1. Uwes said

    saya ada modul tentang integrasi TIK dalam pembelajaran. mungkin bermanfaat. silakan klick http://fakultasluarkampus.net/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-yang-mengintegrasikan-tik/

  2. hallo saya sangat mendudkung denghanadanya e-learning siiippp dahhhh

  3. upaya yang bagus…ayo semangat

Leave a reply to Firman Oktora Cancel reply